Rabu, 30 November 2011

contoh

PROPOSAL KEGIATAN
DALAM RANGKA PERPISAHAN KELAS XII
TAHUN AJARAN 2010/2011


Kelas                     : XI IPA 1
Disusun Oleh        :
1.                   Asih Septianingsih
2.                   Dewi Anggraeni
3.                   Iis Solihat
4.                   Yuni Afiatun

SMAN 1 KASOKANDEL

Jalan Desa Kasokandel Timur No. 65 Desa Kasokandel, Kec. Kasokandel 45453 Telepon (0233) 661522

PROPOSAL KEGIATAN
DALAM RANGKA PERPISAHAN KELAS XII
TAHUN AJARAN 2010/2011
SMAN 1 KASOKANDEL

1.      PENDAHULUAN
Kegiatan perpisahan yang dilaksanakan di sekolah ini, tidak hanya berupa kegiatan di kelas XII saja. Kegiatan perpisahan dapat dilaksanakan oleh kelas X dan kelas XI. Bentuk kegiatan ini berupa sertifikasi murid teladan untuk kelas XII. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Tujuan kegiatan ini tidak lain untuk mengingat masa-masa belajar di sekolah ini. Oleh sebab itu, kami selaku pengurus OSIS bermaksud mengadakan kegiatan ini.
2.      LATAR BELAKANG
Kegiatan yang akan kami laksanakan tidak terlepas dari momen perpisahan kelas yang dilaksanakan 17 Mei nanti. Selain itu, kegiatan ini dilatar belakangi kenyataan bahwa untuk mengingat masa-masa di sekolah selama 3 tahun perlu lebih diaplikasikan siswa dalam kenangan.
3.      TUJUAN
Adapun tujuan diadakannya acara ini :
a. Agar siswa kelas XII mengingat masa belajar selama 3 tahun di SMA.
b. Meningkatkan semangat juang dalam meraih prestasi diantara siswa-siswi.
c. Memupuk jiwa sportifitas dalam berlomba di antara siswa-siswi
d. Mengakrabkan tali persaudaraan di lingkungan sekolah.
4. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari/tanggal         : Selasa, 17 Mei 2011
Waktu                  : 08.00 s/d 13.30 WIB
Tempat                 : SMAN 1 KASOKANDEL
5.      SASARAN
Siswa SMAN 1 Kasokandel dan keluarga besar SMAN 1 Kasokandel



6. Acara dan Kegiatan
. Susunan acara kegiatan perpisahan siswa kelas XII SMAN 1 KASOKANDEL.
Hari Tanggal
Pukul
Acara
Penanggung  Jawab
Selasa,
17 Mei 2011
08.00 – 09.00
Drama Dari Kelas XI
Iis Solihat
09.00 – 09.30
Pembukaan
Dewi Anggraeni
09.30 – 10.00
Sanbutan Ketua Panitia
Yuni Afiatun
10.00 – 10.30
Salam Perpisahan dari Perwakilan Kelas X
Nurmaliana Risqi
10.30 – 11.00
Salam Perpisahan dari Perwakilan Kelas XI
Linda Suanda
11.00 – 11.30
Istirahat

11.30 – 11.45
Salam Perpisahan dari Perwakilan Kelas XII
Euis Rosita
11.45 – 12.30
Sambutan Kepala Sekolah
Yuyu Yuhana, S.Pd
12.30 – 13.00
Pengumuman 10 Besar di Lanjutkan Pembagian Hadiah
Asih Septianingsih
13.00 – 13.30
Penutup
Indah Septriani

7.      SUSUNAN KEPANITIAAN
Dalam kegiatan Perpisahan kelas XII SMAN 1 KASOKANDEL tahun ini dibutuhkan pengurus-pengurus panitia yang dapat dan sanggup mengemban tanggungjawabnya sebagai pengurus dan diperoleh pengurus sebagai berikut :

1.      Pelindung              :Yuyu Yuhana, S.Pd.
2.      Ketua                    : 1.Iis Solihat.
                                                  2.Yuni Afiatun.                    
3.      Sekretaris              : Euis Rosita.
4.      Bendahra               : Dewi Anggraeni.
5.      Seksi-seksi             :
a.    Keamanan        : Desan Nugraha
b.    Acara                : Indah Septriani
c.    Dokumentasi    : Ridho Pambudi
d.   Publikasi           : Linda Suanda
e.    Tempat             : Koko Sudinar
f.     Peralatan           : Asih Septianingsih
g.    Konsumsi         : Gresia Hildayanti

8.      RENCANA ANGGARAN
Pengeluaran
1.      Sewa Gedung                            : Rp 500.000
2.      Sewa Sound System                  : Rp 200.000
3.      Peralatan                                    : Rp 100.000
4.      Dokumentasi                              : Rp 100.000
5.      Publikasi                                    : Rp 100.000
6.      Konsumsi 120 @Rp 5.000        : Rp 600.000
7.      Keamanan                                  : Rp 200.000
8.      Dana Cadangan                         : Rp 200.000 +
Total                                                                            Rp  2.000.000 -


Pemasukan
Kegiatan ini memperoleh dana dari :
- Bantuan kas sekolah                                                      Rp.100.000
- Donasi para donatur yang budiman                               Rp.900.000
- Partisipasi siswa minimal Rp. 5.000/siswa                     Rp.1.000.000
Total                                                                                                   Rp. 2.000.000

9.      PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan    partisipasi Bapak/Ibu. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima      kasih.
Pembina OSIS                                                                        Ketua Panitia,



Ali Muhammad.S.Pd                                                              Cucu Diat Widyawati.S.Pd
NIP:500 138 135                                                                    NIS.07/Y/1611

Mengetahui


Kepala 
SMAN 1 Kasokandel                                                             Waka Kesiswaan



Yuyu Yuhana,S.Pd                                                                 Aceng Sutrisna.S.Pd
NIP: 132 051 903                                                                   NIP:132 231 191       



Selasa, 29 November 2011


Hot


Aah, ah ah
You're so good to me baby, baby

I wanna lock you up in my closet when no one's around
I wanna push your hand in my pocket because you're allowed
I wanna drive you into the corner and kiss you without a sound
I wanna stay this way forever I'll say it loud

Now you're in, you can't get out

[Chorus]
You make me so hot
Make me wanna drop
It's so ridiculous
I can barely stop
I can hardly breathe
You make me wanna scream
You're so fabulous
You're so good to me baby, baby
You're so good to me baby, baby

I can make you feel all better, just take it in
And I can show you all the places you've never been
And I can make you say everything that you've never said
And I will let you do anything again and again

Now you're in, you can't get out

[Chorus]

Kiss me gently
Always I know
Hold me, love me
Don't ever go
Ooh, yeah yeah

[Chorus X2]

You're so good

Senin, 28 November 2011


Thing I’ll Never Say


Da da da da da

[verse 1]

I’m tugging at my hair

I’m pulling at my clothes

I’m trying to keep my cool

I know it shows

I’m staring at my feet

My cheeks are turning red

I’m searching for the words inside my head

’coz I’m feeling nervous

Trying to be so perfect

’coz I know you’re worth it...you’re worth it...yeah

[chorus]

If I could say what I want to say

I’d say I want to blow you away

Be with you every night

Am I squeezing you too tight?

If I could say what I want to see

I want to see you go down on one knee...

Marry me today!

Guess I’m wishing my life away...

With these things I’ll never say

[verse 2]

It don’t do me any good

It’s just a waste of time

What use is it to you, what’s on my mind?

If it ain’t comin’ out

We’re not goin’ anywhere

So why can’t I just tell you that I care?

’coz I’m feeling nervous

Trying to be so perfect

’coz I know you’re worth it...you’re worth it...yeah

[chorus]

If I could say what I want to say

I’d say I want to blow you away

Be with you every night

Am I squeezing you too tight?

If I could say what I want to see

I want to see you go down on one knee

Marry me today!

Guess I’m wishing my life away...

With these things I’ll never say

[bridge]

What’s wrong?

With my song?

These words keep slippin’ away...

I stutter...i stumble

Like I’ve got nothin’ to sa-ay...

’coz I’m feelin’ nervous

Tryin’ to be so perfect

’coz I know you’re worth it...you’re worth it...yeah

Da da da da da da da da da...

Da da da da da da da da da...

Guess I’m wishing my life away

With these things I’ll never say

If I could say what I want to say

I’d say I want to blow you away

Be with you every night

Am I squeezing you too tight?

If I could say what I want to see

I want to see you go down on one knee

Marry me today

Guess I’m wishing my life away

With

Minggu, 27 November 2011


Penyebab Kejayaan dan Kemunduran Kerajaan Hindu - Buddha
  1. 1. Kerajaan Kutai
    1. a. Penyebab Kejayaan
1)      Asmawarman naik tahta. Pada masa pemerintahannya wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi.
2)      Naik tahtanya Raja Mulawarman, yang dapat membuat rakyat hidup tenteram dan sejahtera.
  1. b. Penyebab Kemunduran
Belum ditemukan sumber sejarah yang menceritakan runtuhnya kerajaan Kutai.
  1. 2. Kerajaan Tarumanegara
    1. a. Penyebab Kejayaan
Raja Purnawarman telah memerintah untuk menggali satu saluran air. Penggalian saluran air ini sangat besar artinya, karena merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat. Hasil pertanian tersebut memajukan perekonomian.
  1. b. Penyebab Kemunduran
Serangan dari Kerajaan Sriwijaya yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Pajajaran.
  1. 3. Kerajaan Sriwijaya
    1. a. Penyebab Kejayaan
1)      Letaknya yang strategis di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Hal ini mendorong Kerajaan Sriwiijaya untuk berkembang pesat sebagai negara maritim.
2)      Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina yang melintasa Selat Malaka sehingga membawa keuntungan yang terbesar bagi Sriwijaya.
3)      Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan Kerajaan Kamboja memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim (sarwajala), yang selama abad ke-6 dipegang oleh Kerajaan Funan.
  1. b. Penyebab Kemunduran
1)      Serangan Raja Dharmawangsa pada tahun 990 M. Ketika itu yang berkuasa di Sriwijaya adalah Sri Sudamani Warmadewa. Walaupun serangan ini tidak berhasil, tetapi telah melemahkan Sriwijaya.
2)      Serangan dari Kerajaan Colamandala yang diperintah oleh Raja Rajendracoladewa pada tahun 1023 dan 1030. Serangan ini ditujukan ke Semenanjung Malaka dan berhasil menawan raja Sriwijaya. Serangan ketiga dilakukan pada tahun 1068 M dilakukan oleh Wirarajendra, cucu Rajendracoladewa.
3)      Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275-1292, yang diterima dengan baik oleh Raja Melayu (Jambi),, Mauliwarmadewa, semakin melemahkan kedudukan Sriwijaya.
4)      Kedudukan Kerajaan Sriwijaya makin terdesak karena munculnya kerajaan-kerajaan besar yang juga memiliki kepentingan dalam dunia perdagangan, seperti Kerajaan Siam di sebelah utara. Kerajaan Siam memperluas kekuasaanya ke arah selatan dengan menguasai daerah-daerah di Semenanjung Malaka.
5)      Jatuhnya Tanah Genting Kra ke dalam kekuasaan Kerajaan Siam yang mengakibatkan kegiatan pelayaran perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang.
6)      Dari daerah timur, Kerajaan Sriwijaya terdesak oleh perkembangan Kerajaan Singasari yang pada waktu itu diperintah oleh Raja Kertanegara.
7)      Para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang, karena daerah-daerah strategis yang pernah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya telah jatuh ke kekuasaan raja-raja sekitarnya.
8)      Serangan Kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada pada tahun 1477 yang mengakibatkan Sriwijaya menjadi taklukan Majapahit.
9)      Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudera Pasai yang mengambil alih posisi Sriwijaya.
  1. 4. Kerajaan Mataram
    1. a. Penyebab Kejayaan
1)      Naik tahtanya Sanjaya yang sangat ahli dalam peperangan
2)      Pembangunan sebuah waduk Hujung Galuh di Waringin Sapta (Waringin Pitu) guna mengatur aliran Sungai Berangas, sehingga banyak kapal dagang dari Benggala, Sri Lanka, Chola, Champa, Burma, dan lain-lain datang ke pelabuhan itu.
3)      Pindahnya kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur yang didasari oleh:
a)      Adanya sungai-sungai besar, antara lain Sungai Brantas dan Bengawan Solo yang sangat memudahkan bagi lalu lintas perdagangan.
b)      Adanya dataran rendah yang luas sehingga memungkinkan penanaman padi secara besar-besaran.
c)      Lokasi Jawa Timur yang berdekatan dengan jalan perdagangan utama waktu itu, yaitu jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke Malaka.
  1. b. Penyebab Kemunduran
1)      Wafatnya Raja Sanna sehingga kerajaan Mataram menjadi pecah dan kebingungan.
2)      Pernikahan Raja Pramodhawardhani dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu yang kontroversial sehingga menimbulkan berbagai pemberontakan.
3)      Serangan dari Raja Wurawari yang bekerja sama dengan Sriwijaya saat Raja Airlangga berada di Jawa meminang putri Dharmawangsa.
  1. 5. Kerajaan Kediri
  1. a. Penyebab Kejayaan
1)      Naik tahtanya Jayabaya sebagai raja yang mempersatukan Kerajaan Kediri dengan Kerajaan Jenggala.
2)      Seni sastra yang berkembang pesat, yang disebabkan oleh:
a)      Adanya pujangga-pujangga yang pandai
b)      Adanya perlindungan terhadap para pujangga
c)      Penghormatan kepada raja melalui hasil sastra
d)     Adanya kebebasan berpikir dalam mengembangkan kesusastraan
  1. b. Penyebab Kemunduran
1)      Raja Kertajaya mengurangi hak-hak kaum Brahmana. Sehingga Kaum Brahmana banyak yang lari dan minta bantuan ke Tumapel untuk melawan Kerajaan Kediri.
2)      Pada tahun 1222 terjadi Perang Ganter antara Ken Arok dengan Kertajaya (Raja Kediri saat itu). Ken Arok dengan bantuan para brahmana berhasil mengalahkan Kertajaya di Ganter (Punjon, Malang). Dengan demikian berakhirlah riwayat Kerajaan Kediri.
  1. 6. Kerajaan Singasari
    1. a. Penyebab Kejayaan
1)      Melaksanakan Politik dalam negeri untuk menstabilkan pemerintahan, antara lain:
a)      Memecat Mapatih Raganatha
b)      Mengangkat Banyak Wide
c)      Mengangkat Jayakatwang menjadi raja kecil di Kediri untuk menghidari perselisihan Kertanegara dengan keturunan Raja Kediri
d)     Mengambil Ardharaja, putra Jayakatwang, sebagai menantu.
e)      Mengambil Raden Wijaya, cucu Mahisa Cempaka, sebagai menantu.
f)       Memperkuat angkatan perang, baik prajurit darat maupun laut, lengkap dengan segala persenjataannya.
g)      Menumpas pemberontakan Bhayaraja tahun 1270 dan Mahesa Rangkah tahun 1280.
h)      Mengangkat seorang kepala agama Buddha dan seorang brahmana untuk mendampingi raja.
2)      Melaksanakan Politik luar negeri antara lain
a)      Stabilisasi daerah-daerah di Nusantara, dalam arti mempersatukan seluruh Nusantara yang dipimpin Kerajaan Singasari.
b)      Mengurangi pengaruh dari dua kerajaan besar yang merupakan lawan-lawan politik Singasari, yaitu Kerajaan Sriwijaya dan Cina Mongol.
  1. b. Penyebab Kemunduran
1)      Memandang Cina Mongol sebagai saingan dengan menolak utusan Cina Mongol dan mempermalukannya. Sehingga Cina-Mongol menyerang Singasari.
2)      Ketika tentara Mongol hendak menyerang, pasukan Singasari disiagakan dan dikirim ke berbagai daerah di Laut Jawa dan Laut Cina Selatan sehingga pertahanan di ibu kota lemah.
3)      Penyerangan pasukan Kediri yang kemudian berhasil menduduki istana dan membunuh Kertanegara.
  1. 7. Kerajaan Bali
    1. a. Penyebab Kejayaan
1)      Naik tahtanya Dharmodayana. Pada masa pemerintahnnya, system pemerintahan Kerajaan Bali semakin jelas.
2)      Perkawinan antara Dharma Udayana dengan Mahendradata yang merupakan putri dari raja Makutawangsawardhana dari Jawa Timur, sehingga kedudukan Kerajaan Bali semakin kuat.
  1. b. Penyebab Kemunduran
1)      Patih Kebo Iwa yang berhasil dibujuk untuk pergi ke Majapahit, sesampainya di Majapahit Kebo Iwa dibunuh.
2)      Patih Gajah Mada yang berpura-pura menyerah dan minta diadakan perundingan di Bali, lalu ia menangkap raja Bali yaitu Gajah Waktra sehingga kerajaan Bali berada di bawah kekuasaan Majapahit.
  1. 8. Kerajaan Majapahit
  1. a. Penyebab Kejayaan
1)      Letak Majapahit secara geografis sangat baik, yaitu di tengah-tengah jalur perdagangan internasional antara Maluku dan Malaka, sehingga lebih mudah berperan, khususnya dalam bidang politik dan ekonomi.
2)      Pusat kerajaan di tepi sungai besar, yaitu di tempat terpecahnya Sungai Brantas menjadi Kali Porong dan Kali Mas, serta mudah dilayari sehingga hubungan dengan daerah luar sangat mudah.
3)      Tanahnya subur dan banyak mengahasilkan buah-buahan, serta hasil peratanian yang sebagian untuk komoditas ekspor.
4)      Munculnya tokoh negarawan yang cakap, contohnya Raden Wijaya.
5)      Tidak adanya saingan kerajaan di Nusantara ketika Kerajaan Majapahit mulai berkembang.
6)      Tidak ada kerajaan besar di luar Indonesia yang dapat menjadi perintang bagi Majapahit. Kerajaan Colamandala di India dan Kerajaan Mongol di Cina terpecah belah setelah pemimpin besarnya meninggal.
  1. b. Penyebab Kemunduran
1)      Pemberontakan Ranggalawe sekitar awal abad 13.
2)      Diangkatnya Kalagemet sebagai raja. Kalagemet bukanlah raja yang cakap. Sebagian waktunya hanya digunakan untuk bersenang-senang dengan selir-selirnya di Istana Kapopongan.
3)      Pengaruh dari Mahapati pada Kalagemet. Mahapati adalah seorang pejabat tinggi yang ambisius. Akibatnya muncul beberapa pemberontakan.
4)      Peristiwa Sunda yang terjadi 1351 M. Peristiwa itu berawal dari usaha Raja Hayam Wuruk untuk meminang putrid dari Pajajaran. Lalu, timbul perselisihan paham antara Gajah Mada dan pimpinan laskar Pajajaran yang mengakibatkan pertempuran.
5)      Peristiwa Bubat yang menggagalkan politik Gajah Mada, karena dengan adanya peristiwa Bubat, kerajaan Pajajaran tidak menjadi wilayah Majapahit. Bahkan kerajaan Pajajaran terus berkembang secara terpisah dari Majapahit.
6)      Tidak adanya pengganti Gajah Mada. Tidak ada kaderisasi.
7)      Gajah Mada sebagi Patih Amangkubumi memegang segala jabatan yang penting, ia tidak memberi kesempatan generasi penerus untuk tampil, sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak ada penggantinya yang cakap dan berpengalaman.
8)      Perang saudara yang dikenal sebagi Perang Paregreg antara Wikramawardhana dengan Wirabhumi. Perang saudara ini melemahkan kekuasaan Majapahit sehingga banyak wilayah kekuasaannya yang melepaskan diri.



Sabtu, 26 November 2011



CUT NYAK DHIEN














 



                                          



DISUSUN KENGING              : ASIH SEPTIANINGSIH
KELAS                                      : X.6
PANGAJARAN                        : BASA SUNDA




SMA NEGERI 1 KASOKANDEL


DAFTAR EUSI

Judul                  ……………………………………………………………    i
Daftar Isi           ……………………………………………………………    ii
Kata Pangantar  ……………………………………………………………    iii
BAB I                PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang      …………………………………...     1
BAB II              EUSI
A.    Kahirupan Mimiti  …………………………………...     2
B.     Lalawanan Waktu Perang Aceh   …………………...     2-5
C.     Astana       …………………………………………...     5
BAB III             PANUTUP
A.    Kesimpulan           …………………………………...     6
B.     Saran         …………………………………………...     6
Daftar Pustaka   …………………………………………………………...     iv















BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Cut Nyak Dhien (ejahan heubeul: Tjoet Nja’ Dhien, Lampadang, Karajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Kulon, 6 Nopember 1908; dikurebkeun di Gunung Puyuh, Sumedang) nyaeta saurang Pahlawan Nasional Indonesia ti Aceh anu bajoang ngalawan Walanda dina mangsa Perang Aceh. Sanggeus wewengkon VI Mukim desrang, manehna ngungsi, sedengkeun carogena, Ibrahim Lamnga tempur ngalawan Walanda. Ibrahim lamnga tiwas di Gle Tarum dina tanggal 29 Juni 1878 anu ngabalukarkeun Cut Nyak Dhien pohara ambek sarta sumpah rek ngancurkeun Walanda.
Teuku Umar, salah sahiji inohong anu ngalawan Walanda, ngalamar Cut Nyak Dhien. Awalna Cut Nyak Dhien nampik, tapi alatan Teuku Umar ngidinan manehna milu dina medan perang, Cut Nyak Dhien sapuk pikeun nikah jeung anjeuna dina warsih 1880. Maranehanana boga anak anu dingaranan Cut Gambang. Sanggeus pernikahanana jeung Teuku Umar, manehna babarengan jeung Teuku Umar tempur babarengan ngalawan Walanda. Tapi, Teuku Umar gugur waktu nyerang Meulaboh dina tanggal 11 Pebruari 1899, ku kituna manehna bajoang sorangan di pedalaman Meulaboh babarengan jeung pasukan leutikna. Cut Nyak Dhien waktu eta geus kolot sarta ngabogaan oanyakit encok sarta lamur, ku kituna hiji pasukanana anu ngaranna Pang Laot ngalaporkeun di mana ayana alatan karunya. Manehna pamustunganana ditewak sarta dibawa ka Banda Aceh. Di ditu manehna dirawat sarta panyakitna mimiti cageur. Tapi, ku ayana anjeunna nambahan sumanget lalawanan rahayat Aceh. Manehna oge masih nyambuh jeung pajoang Aceh anu tacan katangkap. Balukarna, Dhien dipiceun ka Sumedang. Tjoet Nyak Dhien maot dina tanggal 6 Nopember 1908 sarta dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.






BAB II
EUSI

A.   KAHIRUPAN MIMITI
Cut Nyak Dhien dilahirkan ti kulawargi bangsawan anu taat ngagem agama di Aceh Besar, wewengkon VI Mukim dina warsih 1848. Bapana ngaranna Teuku Nanta Satia, saurang uleebalang VI Mukim, anu oge mangrupa turunan Machmoed Sati, perantau ti Sumatera Kulon. Machmoed Sati kawasna dating ka Aceh dina abad ka 18 sabot kesultanan Aceh diparentah ku Sultan Jamalul Badrul Munir. Ku sabab eta, Bapana Cut Nyak Dhien mangrupa turunan Minagkabau. Ibu Cut Nyak Dhien nyaeta putrid uleebalang Lampagar.
Dina mangsa leutikna, Cut Nyak Dhien nyaeta budak anu geulis. Manehna nampa atikan dina widang ageman (anu dididik ku kolot atawa guru ageman) sarta laki-rabi (masak, ngaladenan salaki, sarta anu ngait kahirupan sapopoe anu dididik alus ku kolotna). Loba lalaki anu resep ka Cut Nyak Dhien sarta usaha ngalamarna. Dina umur 12 warsih, manehna geus dinikahkeun ku kolotna dina warsih 1862 jeung Teuku Cek Ibrahim Lamnga, putra ti uleebalang Lamnga XIII. Maranehanana ngabogaan hiji anak lalaki.

B.   LALAWANAN WAKTU PERANG ACEH
Dina tanggal 26 Maret 1873, Walanda nyatakeun perang ka Aceh, sarta mimitian ngalaan tembakan meriam ka daratan Aceh ti kapal perang Citadel van Antwerpen. Perang Aceh oge bitu. Dina perang kahiji (1873-1874), Aceh anu dipingpin ku Panglima Polim sarta Sultan Machmud Syah bertempur ngalawan Walanda anu dipingpin Johan Harmen Rudolf Kohler. Waktu eta, Walanda ngirim 3.198 soldadu. Tuluy, dina tanggal 8 April 1873, Walanda badarat di Basisir Ceureumen di handapeun lulugu Kohler, sarta langsung bisa ngawasa Masjid Raya Baiturrahman sarta ngabeuleumna. Cut Nyak Dhien anu nempo ha lieu ceuceuleuweungan: “Lihatlah wahai jalma-jalma Aceh!! Tempat ibadat urang digarah!! Maranehanana geus mencorengkan ngaran Allah! Nepi ka iraha urang kieu? Nepika iraha urang baris jadi budak Walanda?”

Kesultanan Aceh bias meunang perang kahiji. Ibrahim Lamnga anu bertarung di gurat hareup balik kalayan sorak kameunangan, samentara Kohler tiwas ka tembak dina April 1873. J.B van Heutsz nengetan pasukanana dina penyerangan di Perang Aceh.
Dina warsih 1874-1880, di handapeun lulugu Jendral Jan van Swieten, wewengkon VI Mukim bias diduduki Walanda dina warsih 1873, sedengkeun Keraton Sultan murag dina warsih 1874. Cut Nyak Dhien sarta orokna pamustunganana mengungsi babarengan ibu-ibu sarta rombongan sejenna dina tanggal 24 Desember 1875. Salakina saterusna bertempur ngarebut balik wewengkon VI Mukim.
Sabot Ibrahim Lamnga bertempur di Gle Tarum, manehna tiwas dina tanggal 29 Juni 1878. Hal ieu nyieun Cut Nyak Dhien pohara ambek sarta bersumapah baris ngancurkeun Walanda.
Teuku Umar, inohong pajoang Aceh, melamar Cut Nyak Dhien. Dina awalna Cut Nyak Dhien nampik. Tapi, alatan Teuku Umar mempersilakannya pikeun milu bertempur dina medan perang, Cut Nyak Dhien pamustunganana pikeun sarta nikah duei jeung Teuku Umar dina warsih 1880. Hal ieu nyien ngarojatna moral sumanget perjuangan Aceh ngalawan Kaphe Ulanda (Walanda Kafir). Engkena, Cut Nyak Dhien sarta Teuku Umar ngabogaan anak anu dibere ngaran Cut Gambang. Teuku Umar, salaki kadua Cut Nyak Dhien.
Perang dituluykeun sacara gerilya sarta dikobarkan perang fi’sabilillah. Kira-kira warsih 1875, Tauku Umar ngalakonan gerakan kalayan ngadeukeutan Walanda sarta hubunganana jeung urang Walanda beuki kuat. Dina  tanggal 30 September 1893, Teuku Umar sarta pasukanana anu berjumlah 250 jelema indit ka Kutaraja sarta “mikeun diri” ka Walanda. Walanda pohara gumbira alatan satru anu picilakaeun daek mantuan maranehanana, ku kituna maranehanana mere Teuku Umar gelar Teuku Umar Johan Pahlawan sarta ngajadikeunna komandan unit pasukan Walanda jeung kakawasaan pinuh. Teuku Umar merahasiakan rencana pikeun linyok Walanda, sanajan manehna dituduh minangkapenghianat ku urang Aceh. Komo, Cut Nyak Meutia dating nepungan Cut Nyak Dhien sarta memakinya. Cut Nyak Dhien usah menasehatinya pikeun ngalawan deui Wal;anda. Tapi, Teuku Umar masih terus nyambung jeung Walanda. Umar tuluy mecaken pikeun diajar taktik Walanda, samentara anca-anca ngaganti saloba meureun urang Walanda di unit anu manehna kuasai.

Sabot jumlah urang Aceh dina pasukan kasebut cukup, Teuku Umar ngalakonan rencana palsu dina urang Walanda sarta mengklaim yen manehna haying narajang basis Aceh.
Teuku Umar sarta Cut Nyak Dhien indit kalayan kabeh pasukan sarta perlengkapan beurat, pakarang, sarta amunisi Walanda, tuluy henteu kungsi balik. Penghianatan ieu disebut Het verraad van Teukoe Oemar (pengkhianatan Teuku Umar).
Teuku Umar anu mengkhianati Walanda ngabalukarkeun Walanda ambek sarta melancarkan operasi gegedean pikeun newak alus Cut Nyak Dhien sarta Teuku Umar. Tapi, gerilyawan kiwari dilengkepan perlengkepan ti Walanda. Maranehanana mimitian narajang Walanda samentara Jend. Van Swieten digantian. Gagantina, Jend. Jakobus Ludovicius Hubertus Pel, kalayan gancang terbunuh sarta pasukan Walanda aya dina bancang pakewuh. Walanda tuluy nyabut gelar Teuku Umar sarta ngabeuleum imahna, sarta oge ngudag di mana ayana.
Dien sarta Umar terus mencet Walanda, tuluy narajang Banda Aceh (Kutaraja) sarta Meulaboh (urut basis Teuku Umar), ku kituna Walanda terus-terusan ngaganti jendral anu ngabogaan tugas. Unit “Marechaussee” tuluy dikirim ka Aceh. Sajaba ti eta, lolobana pasukan “De Marsose” mangrupa urang Tionghoa-ambon anu ngancurkeun kabeh anu aya di jalanana. Alatan ti hal ieu, pasukan Walanda ngarasa simpati ka urang Aceh sarta Van  der Heyden ngabubarkeun unit “De Marsose”. Kajadian ieu oge ngabalukarkeun kesuksasan jendral saterusna alatan loba jelema anu henteu milu ngalakonan jihad kaleungitan nyawa maranehanana, sarta sieun masih tetep aya dina ni nyicingan Aceh.
Jendral Joannes Benedictus van Heutsz ngamangpaatkeun sieun ieu sarta mimitian nyewamurang Aceh pikeun memata-matai pasukan pemberontak minangka informan ku kituna Walanda manggihan rencana Teuku Umar pikeun narajang Meulaboh dina tanggal 11 Pebruari 1899. Pamustunganana, Teuku Umar gugur katembak pelor. Sabot Cut Gambang, anak Cut Nyak Dhien, ceurik alatan pati bapana, manehna ditampar ku indungna anu tuluy memeluknya sarta ngomong: “Minangka awewe Aceh, urang henteu kaci menumpahkan cai panon dina jelema anu geus syahid”.




Cut Nyak Dhien tuluy mingpin lalawanan ngalawan Walanda di wewengkon pedalaman Meulaboh babarengan pasukan leutikna sarta mecakan mopohokeun salakina. Paukan ieu terus bertempur nepi ka kehancurannya dina warsih 1901 alatan soldadu Walanda geus biasa berperang di medan wewengkon Aceh. Sajaba ti eta, Cut Nyak Dhien geus beuki kolot. Panonna geus mimitian lamur, sarta manehna kakeunaan panyakit encok sarta oge jumlah pasukanana terus ngurangn, sarta hesena nampa kadaharan. Hal ieu nyieun iba para pasukan-pasukannya. Cut Nyak Dhien, sanggeus tertangkap ku pihak Walanda.
Anak buah Cut Nyak Dhien anu ngaranna Pang Laot ngalaporkeun lokasi markasna ka Walanda alatan iba. Balukarna, Walanda narajang markas Cut Nyak Dhien di Beutong Le Sageu. Maranehanana terkejut sarta bertempur mati-matian. Cut Nyak Dhien ditewak sarta dibawa ka Banda Aceh. Dhien dipindah ka Sumedang berdasari jelema pamungkas anu nangtayungan Dhien nepi ka maotna. Tapi, Cut Nyak Dhien ngabogaan panyakit lamur, ku kituna manehna tertangkap. Dhien usaha nyokot rencong sarta mecakan pikeun ngalawan satru. Hanjakalna, aksi Dhien junun dieureunkeun ku Walanda. Cut Gambang junun mawa lumpat diri ka leueung sarta meruskeun lalawanan anu geus dipigawe ku ayah sarta indungna. Mangsa kolot sarta pati.
Sanggeus ditewak, Cut Nyak Dhien dibawa ka Banda Aceh sarta dirawat didinya. Panyakitna kawas lamur sarta encok berangsur-angsur sembuh. Tapi, Cut Nyak Dhien pamustunganana dipiceun ka Sumedang, Jawa Kulon, alatan sieun Walanda yen datangna baris nyiptakeun sumanget lalawanan sarta oge alatan manehna terus nyambung jeung pajoang anu tacan tunduk.
Manehna dibawa ka Sumedang babarengan kalayan tahanan pulitik Aceh sejen sarta metot perhatian bupati Suriaatmaja. Sajaba ti eta, tahanan lalaki oge nyatakeun perhatian maranehanana dina Cut Nyak Dhien, tapi soldadu Walanda dilarang mengungkapkan identitas tahanan. Manehna ditahan babarengan ajengan ngaranna Ilyas anu geura-giru nyadar yen Cut Nyak Dhien mangrupa ahli dina ageman Islam, ku kituna manehna katelahna mingka “Ibu Perbu”.





Dina tanggal 6 Nopember 1908, Cut Nyak Dhien maot alatan umurna anu geus kolot. Astana “Ibu Perbu” kakara kapanggih dina warsih 1959 dumasar pamenta Gubernur Aceh waktu eta, Ali Hasan. “Ibu Perbu” diaku ku Presiden Soekarno minangka Pahlawan Nasional Indonesia ngaliwatan SK Presiden RI No. 106 Warsih 1964 dina tanggal 2 Mei 1964.

C.   ASTANA
Nurutkeun nu ngajaga astana, astana Cut Nyak Dhien kakara kapanggih dina warsih 1959 dumasar pamenta Gubernur Aceh, Ali Hasan. Paneangan dipigawe dumasar data anu kapanggih di Walanda. Masarakat Aceh di Sumedang mindeng menggelar acara sarasehan. Dina acara kasebut, peserta berziarah ka astana Cut Nyak Dhien kalayan jarak kira-kira dua kilometer. Nurutkeun pengurus astana, kumpulan masarakat Aceh di Bandung mindeng menggelar acara taunan sarta ngalakonan ziarah sanggeus poe kahiji Lebaran. Sajaba ti eta, urang Aceh ti Jakarta ngalakonan acara Haul saban bulan Nopember.
Astana Cut Nyak Dhien mimiti dipugar dina 1987 sarta bisa kasampak ngaliwatan monument peringatan di deukeut panto asup anu ditulis ngeunaan peresmian astana anu ditandatanganan ku Gubernur Aceh Ibrahim Hasan dina tanggal 7 Desember 1987. Astana Cut Nyak Dhien dikelilingi pager beusi anu dipelak babarengan beton kalayan lega 1.500 m2. Di tukang astana aya musholla sarta di palebah kenca astana aya loba batu nisan anu disebutkeun minangka astana kuluwargi ajengan H. Sanusi.
Dina batu Nissan Cut Nyak Dhien, ditulis riwayat hirupna, tulisan basa Arab, Surah At-taubah sarta Al-fajr, sarta hikayat carita Aceh.
Jumlah peziarah ka astana Cut Nyak Dhien ngurangan alatan Gerakan Aceh Merdika ngalakonan lalawanan di Aceh pikeun merdika ti Republik Indonesia. Sajabi ti eta, wewengkon astana ieu seoi alatan mindeng diawasi ku aparat.
Kiwari, astana ieu meunang waragad perawatan ti kotak amal di wewengkon astana alatan pamarentah Sumedang henteu mere dana.





BAB III
PANUTUP

A.   KESIMPULAN
Cut Nyak Dhien (ejahan heubeul: Tjoet Nja’ Dhien, Lampadang, Karajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Kulon, 6 Nopember 1908; dikurebkeun di Gunung Puyuh, Sumedang) nyaeta saurang Pahlawan Nasional Indonesia ti Aceh anu bajoang ngalawan Walanda dina mangsa Perang Aceh. Sanggeus wewengkon VI Mukim desrang, manehna ngungsi, sedengkeun carogena, Ibrahim Lamnga tempur ngalawan Walanda. Ibrahim lamnga tiwas di Gle Tarum dina tanggal 29 Juni 1878 anu ngabalukarkeun Cut Nyak Dhien pohara ambek sarta sumpah rek ngancurkeun Walanda.
Teuku Umar, salah sahiji inohong anu ngalawan Walanda, ngalamar Cut Nyak Dhien. Awalna Cut Nyak Dhien nampik, tapi alatan Teuku Umar ngidinan manehna milu dina medan perang, Cut Nyak Dhien sapuk pikeun nikah jeung anjeuna dina warsih 1880. Maranehanana boga anak anu dingaranan Cut Gambang. Sanggeus pernikahanana jeung Teuku Umar, manehna babarengan jeung Teuku Umar tempur babarengan ngalawan Walanda. Tapi, Teuku Umar gugur waktu nyerang Meulaboh dina tanggal 11 Pebruari 1899,

B.   SARAN
Sakieu wae anu tiasa didugikeun ngeunaan materi biografi Cut Nyak Dhien anu jadi pokok bahasan di makalah ieu, tangtosna masih seeur kakirangan sareng kalangkungan, sabab ayawatesna pengetahuan sareung kirangna rujukan atanapi referensi nu aya hubungana sareng jadina makalah ieu.
Abdi ngaharepkeun kanu maca budiman tiasa masian kritik sareng saran nu ngawangun ka diri abdi demi sampurnana makalah ieu sareng panulisana makalah dina kasempetan-kasempetan nyariosna.

Mugi-mugi makalah ieu tiasa berguna keur diri abdi khususna, umumna keur balarea.

NB : Yang belum ada di daftar isinya, bikin sendiri aja ya .. :D thanks..